Laila Sa'adah

Transform Your Life

Archive for Agustus, 2014

Terjalinnya Keakraban Di Bawah Pohon Kebun Raya Purwodadi

Posted by laila sa'adah pada Agustus 29, 2014

Kebun Raya Purwodadi

Acara HBH dengan warga perumahan saya tahun ini, terasa sangat berbeda, biasanya kami hanya berkumpul di Masjid, mendengarkan ceramah kemudian bersalam-salaman. Atau kemudian berkumpul di perempatan, potong tumpeng dan bersalam-salaman.

Waktu yang hampir bersamaan antara hari raya Idul Fitri dan HUT kemerdekaan RI, menjadikan bulan Agustus tahun ini terasa lebih semarak. Seperti HBH dengan warga di perumahan saya, perayaannya dijadikan satu dengan peringatan kemerdekaan HUT RI.

Kebun raya Purwodadi kabupaten Pasuruan, akhirnya dipilih sebagi lokasi untuk merayakan kedua peringatan tersebut. Lokasinya yang luas, sejuk, dikelilingi beberapa ratus pohon besar dan dialasi rerumputan hijau, beberapa kupu-kupu kecil terbang bebas, seperti tidak ada ketakutan akan orang-orang yang menikmati keindahan di sekelilingnya.

Menikmati semilir angin yang menjatuhkan beberapa daun kering. Meminjam sepeda pancal dan mengitari beberapa rute jalanan yang rindang.

Lokasi ini relative sepi sebagai tempat pariwisata. Karena memang wahana yang tersedia sangat minim. Namun bagi keluarga yang ingin menikmati keakraban berbincang-bincang, sambil menggelar alas di atas rumput menjadi sangat pas.

Hanya ada beberapa wahana yang tersedia selain peminjaman sepeda pancal, yaitu ada taman buatan, kolam renang anak-anak dan beberapa kolam ikan yang luas dengan beberapa perahu pancal. Namun sayangnya memang beberapa wahana tersebut terkesan setengah-setangah dalam pembangunannya, karena tidak diimbangi dengan perawatan yang baik.

Tetapi mungkin yang ingin ditonjolkan di kebun raya Purwodadi ini memang lebih pada kealamian pepohonan-pepohonan besarnya, dari pada sekedar menonjolkan wahana yang lain.

Kembali ke acara HBH warga perumahan Tunjung Sekar Damai RT 09. Keakraban antar warga dengan suasana kekeluargaan, yang sebelumnya dibayangkan oleh panitia benar-benar bisa tercipta di tempat ini. Suasananya yang sejuk dan tenang menjadikan warga terlihat betah berlama-lama di tempat ini.

Setelah acara pembagian hadiah dari lomba-lomba peringatan agustusan, acara dilanjutkan dengan permainan Outbond. Lokasinya yang luas menjadikan kami lebih leluasa untuk ber-Outbond-ria.

Bagaimana kira-kira pengemasan acara HBH teman-teman dengan warga di tahun mendatang? Bagi yang tinggal di sekitar daerah kebun raya Purwodadi seperti Malang, Pasuruan, Sidoarjo semoga tempat ini bisa menjadi salah satu inspirasi.

Posted in Jalan-Jalan | Dengan kaitkata: , , , , , , , | Leave a Comment »

Kecup Hangat Sang Mentari Bromo

Posted by laila sa'adah pada Agustus 25, 2014

Bromo, siapa yang tidak tertarik untuk pergi ke sana. Dari kabar-kabarnya saja seperti negeri di atas awan, cungkup gunungnya tertata apik bersama dengan awan yang menari di sekelilingnya. Yah ternyata setelah saya melihat dengan mata kepala sendiri keindahan itu melebihi dari kabar-kabar yang selama ini terdengar telinga.

Bromo dalam subuh

Sebelum matahari merangkak ke penghujung langit tertinggi, semburat merah seperti pedang menghunus cakrawala di sisi timur. Dingin tak terasa, menunggu sang penghangat pagi tersenyum menyapa pengunjung di puncak pananjakan.

Menunggu sang primadona

Ketika yang ditunggu tiba, pemandangan kawasan Bromo Semeru menjadi lebih sempurna. Tak ingin mata ini melirik yang lain. Kamera dari berbagai sisi tak henti-hentinya menyimpan satu-persatu memori gambar pagi itu. Maha besar Allah yang telah menciptakan keindahan ini semua.

Sayangnya pukul enam pagi kita sudah diinstruksikan oleh pemandu untuk segera turun menuju kawasan gunung Bromo. Tapi jangan lupa sempatkan minum kopi atau sekedar makan jagung bakar sebelum perjalanan dilanjutkan. Sensasi menikmati dingin, pemandangan hijau dan panas kopi itu sungguh luar biasa.

Jalanan curam namun indah

Dari pananjakan jalanan akan terus menurun dan berkelok-kelok menuju kawasan pasir gunung Bromo. Ada beberapa titik yang akan dikunjungi. Biasanya dalam hal ini si sopir Hartop akan menanyakan tujuan mana yang akan kita pilih terlebih dahulu.

Beberapa titik tersebut antara lain:
Padang savanna atau gunung teletabis, dinamakan gunung teletabis karena dari jauh terlihat seperti perbukitan yang ada di film teletabis. Bukit-bukitnya seperti tertutup permadani hijau. Luas, hijau rata tanpa ada satu pohon pun yang menaunginya.

padang savana

Perjalanan dilanjutkan menuju pasir berbisik, kawasan di sini berupa padang pasir yang lebih padat. Masih sangat terlihat jelas, entah itu guratan yang tercipta dari sisa aliran air hujan atau angin. Tetapi menurut saya seperti bekas guratan perjalanan air hujan. Kawasan ini menjadi sangat terkenal karena pernah menjadi lokasi pengambilan film pasir berbisik.

pasir yang tak mampu berbisik

Tak terasa sudah hampir pukul 10 siang. Tujuan terakhir tinggal ke kawah Bromo. Saat sampai di sana dan melihat puncak kawah Bromo, dengan membayangkan harus melewati ratusan anak tangga, rasanya kaki ini sudah lunglai. Capek sudah cukup mendera, belum sinar mentari saat itu terasa kering dan gersang.

guratan pasir "berbisik" Bromo

Bila tidak ingin terlalu capek sebenarnya bisa dengan menyewa kuda, tetapi niat tersebut saya urungkan. Saya lebih memilih duduk-duduk di pura dan melihat kekokohan gunung Batok. Sebenarnya terasa sayang tidak naik ke kawah Bromo, tetapi niat saya memang langsung surut melihat tanjakan yang harus saya lampaui apalagi di siang hari.

Pure Bromo

Dari pengalaman yang saya alami ketika ke sana, saya ingin berbagi beberapa tips bagi teman-teman yang ingin melakukan perjalanan ke gunung Bromo. Antara lain:
1. Bawa perlengkapan pakaian yang siap di udara dingin, seperti jaket, topi yang sampai menutupi telinga, kaus tangan, sepatu olahraga plus kaos kakinya. Tapi andaikan tidak sempat mempersiapkan dari rumah, bisa membeli di lokasi, tapi jangan lupa ditawar ya.

2. Bila akan naik menggunakan Hartop ke pananjakan bisa berangkat lebih awal. Hal ini mengantisipasi bila hari liburan seperti sabtu dan minggu saat pengunjungnya membludak. Hartop yang kita tumpangi bisa mencari tempat parkir yang jauh lebih dekat dengan lokasi, sehingga kita tidak terlalu capek untuk naik sampai puncak pananjakan. Pengalaman dari yang pernah saya alami, Hartop yang saya sewa datangnya terlambat sehingga Hartop kami memperoleh parkir di ujung bawah, jauh dari lokasi. Bukannya hawa dingin yang kami rasakan tetapi gerah kepanasan karena terlalu capek menanjak akibat jaraknya yang terlalu jauh.

hayo mana hartop saya

3. Terkait dengan rute yang kita kelilingi di kawasan gunung Bromo, saran saya dahulukan untuk menuju kawah Bromo, karena bila tujuan ke kawah Bromo diakhirkan, maka sampai sana sudah pasti siang hari. Walaupun di sana siang hari tetap terasa dingin namun, kebulan pasir dari beberapa roda Hartop yang lewat bisa menyurutkan langkah untuk naik ke kawah Bromo, belum lagi jika cuaca cerah sengatan matahari tampak membuat jalanan ke kawah Bromo terasa gersang. Ada pilihan untuk kita tidak perlu melewati ratusan anak tangga ke puncak kawah Bromo yaitu dengan menyewa kuda. Tetapi bagi yang ingin menghemat ongkos dan tetap semangat menuju kawah Bromo, sebaiknya dahulukan tujuan ke kawasan tersebut sebelum menuju padang savanna atau pasir berbisik

menuju kawah Bromo

4. Bagi teman-teman yang memilih berkendara menggunakan sepeda motor untuk mengelilingi kawasan Bromo. Maka jadilah pengemudi yang handal karena kawasannya berpasir. Kedua ingat-ingat rutenya, atau ikuti Hartop yang melintas karena ditakutkan tersesat di area tersebut.

Jangan lupa narsis dulu

Saya masih ingin untuk kembali ke pesona indah Bromo, karena masih ada satu PR yang belum saya kerjakan yaitu melampaui puncak kawah Bromo dengan berjalan kaki. Oke semoga pengalaman saya ini bisa bermanfaat bagi teman-teman yang ingin berkunjung ke Gunung Bromo. Salam traveling….

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , , , , , , , , | 6 Comments »